Jakarta, CNBC Indonesia – Rupee kembali melemah terhadap dolar AS seiring masih berlangsungnya capital outflow dan pelaku pasar masih menunggu hasil inflasi AS, yang akan sangat mempengaruhi kebijakan bank sentral AS ke depan, Federal Reserve (Fed). diberi makan).
Meluncurkan data sungai refinitifPerdagangan Senin (13/11/2023) berakhir melemah pada Rp 15.695 per dolar AS atau 0,03%. Pelemahan ini terjadi selama lima hari berturut-turut mulai 7 November 2023. Hal ini menimbulkan kekhawatiran rupiah akan kembali menembus level psikologis Rp 15.700 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) menyebutkan terjadi capital outflow antara 6-9 November. Investor asing melakukan aksi jual bersih di pasar keuangan domestik dengan mencatatkan jual bersih sebesar Rp1,27 triliun, dengan penjualan bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,59 triliun, di pasar saham sebesar Rp1,35 triliun, dan beli bersih sebesar Rp1,66 triliun. . di SRBI.
Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, tekanan tinggi terhadap nilai tukar dolar AS terhadap rupiah bisa terus berlanjut dalam jangka panjang.
Kemudian dari Amerika Serikat (AS), pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell masih membebani rupee pada pekan lalu. Jerome Powell telah menegaskan bahwa inflasi cukup sulit mencapai level targetnya sebesar 2%, sehingga memberikan peluang untuk kembali mengetatkan kebijakan. Pernyataan tersebut memupuskan harapan pelaku pasar yang menilai lemahnya data ketenagakerjaan AS sebagai indikator pelonggaran kebijakan The Fed.
Malam ini sekitar pukul 20.30 WIB AS akan merilis data inflasi periode Oktober 2023 yang diperkirakan turun menjadi 3,3% secara tahunan (y/y) dari periode sebelumnya sebesar 3,7% y/y, sedangkan inflasi inti diperkirakan tidak berubah. sebesar 4,1% YoY.
Hal ini menjadi kekhawatiran para pelaku pasar khususnya di Indonesia, karena jika The Fed menaikkan suku bunga akibat inflasi yang belum mencapai targetnya, maka selisih antara suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) akan semakin menyempit sehingga berdampak pada arus modal keluar dan tekanan lebih lanjut pada pasar keuangan domestik, termasuk rupee.
Teknis Rupee
Secara teknikal, Rupee terpantau bergerak sideways terhadap Dolar AS setiap jamnya, dengan Rupee saat ini bersiap menguji support terdekat di IDR 15.680/USD. Posisi ini berada di dekat garis rata-rata 50 jam atau moving average 50 jam (MA50) sebagai target penguatan jangka pendek.
Di sisi lain, area resistance atau posisi pelemahan yang perlu diwaspadai adalah Rp 16.725/USD, posisi ini bertepatan dengan garis tengah 200 jam yang juga bertepatan dengan tembusnya Rupiah setelah sempat menguat cepat pada 4 November.
Foto: Tradingview
Pergerakan rupee terhadap dolar AS
|
RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel berikutnya
Tren Rupee Masih Melemah, Akankah Hari Ini Berbalik?
(tsn/tsn)
Quoted From Many Source