Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada akhir perdagangan Kamis (10/5/2023), setelah sepanjang perdagangan hari ini bergerak di zona hijau.
Saham IHSG ditutup melemah 0,17% di level 6.874,826. IHSG sempat bergerak ke zona hijau dan kembali menyentuh level psikologis 6900. Namun, penguatan IHSG cenderung melambat menjelang akhir perdagangan hari ini dan berakhir ditutup melemah.
Dari sisi industri, bobot terbesar IHSG berdasarkan hasil perdagangan hari ini adalah sektor real estate dan energi. Sektor real estat menyumbang 0,91%, sedangkan sektor energi menyumbang 0,88%.
Selain itu, beberapa saham juga menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi penopang IHSG pada perdagangan hari ini.
Penerbit | Kode stok | Indeks poin | Harga terakhir | Perubahan harga |
Bank Asia Tengah | BBCA | -8.28 | 9.075 | -1,36% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | -8.10 | 5.175 | -1,43% |
Telkom Indonesia (persero) | TLKM | -7.36 | 3720 | -1,59% |
Emas Tembaga Merdeka | MDKA | -2.64 | 2430 | -3,57% |
Astra Internasional | ASII | -2.35 | 6025 | -0,82% |
Barito Pasifik | BRPT | -2.03 | 1255 | -2,33% |
Adaro Energi Indonesia | ADRO | -1.67 | 2610 | -1,88% |
Sumber: Refinitif
Saham bank raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemberat terbesar IHSG pada perdagangan hari ini dengan mencapai 8,3 poin indeks.
Sementara itu, di antara saham-saham energi, perusahaan batubara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membebani indeks sebesar 1,7 poin indeks.
Pada perdagangan hari ini, indeks IHSG sebagian besar berada di zona hijau. Namun menyusul hasil perdagangan tersebut, indeks saham dasar Tanah Air justru kembali terkoreksi.
Sentimen pasar global sebenarnya sedikit membaik setelah penurunan imbal hasil (memanen) Obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Selain itu, menurunnya data tenaga kerja juga mendukung pasar saham global.
Memanen Surat utang Treasury 10-tahun turun 0,08 poin persentase pada perdagangan sore di New York menjadi 4,73%, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 16 tahun di 4,88%.
Sebelumnya, memanen Obligasi negara Paman Sam melonjak karena investor memutuskan mencari investasi yang aman seperti dolar AS. Indeks dolar pun melonjak ke level 107, atau level tertinggi dalam 10 bulan.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mendapat dukungan dari investor yang khawatir terhadap kenaikan suku bunga dan kemungkinan bahwa Federal Reserve (Fed) AS harus mempertahankan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Data lain yang dirilis kemarin menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS naik lebih dari perkiraan pada bulan Agustus, meskipun laporan pekerjaan bulan September menjadi berita utama ekonomi minggu ini.
Namun beberapa data ketenagakerjaan AS terbaru akan dirilis hari ini dan besok. Data tenaga kerja mewakili data mingguan klaim pengangguran di Amerika Serikat, data upah non-pertanian (NFP), serta data terkini tingkat pengangguran AS.
Sebelumnya, jumlah pegawai AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun menjadi 204.000 pada pekan yang berakhir 23 September 2023. Pasar memperkirakan jumlah aplikasi akan meningkat menjadi 210.000 pada akhir September.
Sementara itu, pasar memperkirakan tingkat pengangguran AS pada September 2023 sebesar 3,8% atau sama dengan Agustus. Jika kedua data tersebut mengecewakan pasar, harga emas akan semakin turun.
RISET CNBC INDONESIA
[email protected]
Penolakan tanggung jawab: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berdasarkan pandangan Riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca dan kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul akibat keputusan ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel selanjutnya
Dua hari di zona merah: IHSG kembali menguat
(bhd/bhd)
Quoted From Many Source