Kapanlagi.com – Prilly Latuconsina sudah berkarir di industri hiburan sejak kecil. Berawal dari presenter acara anak hingga kemudian melejit saat membintangi sinetron Ganteng-Ganteng Serigala.
Lantas Prilly mulai menekuni dunia film dengan menjadi peran pendukung sampai pemeran utama. Namun dari sekian tawaran yang datang padanya, belum ada kepercayaan untuk karakter lebih menantang.
“Bisa dibilang nggak banyak produser dan sutradara yang percaya sama aku kalau aku bisa membedah karakter yang berbeda dari sebelumnya. Mungkin karena stigma aku tumbuh dari aktor sinetron, nggak banyak yang ngajak aku main film festival,” kata Prilly ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023).
1. Tersanjung Ditawari Film Kelas Festival
Karena merasa belum ada kepercayaan dari produser dan sutradara, ketika Prilly latuconsina dapat tawaran terlibat BUDI PEKERTI ia merasa tersanjung. Akhirnya rasa percaya itu datang untuknya.
“Pas ditawarin Kak Wregas Bhanuteja dan produsernya, aku kayak ‘Yakin mau nawarin aku?’. Aku tersanjung bisa dapat tawaran dari mereka. Ternyata aku dipilih karena foto mata aku yang dilihat Kak Wregas saat preskon,” aku Prilly.
2. Berakting Lewat Mata
Peran Prilly Latuconsina di film BUDI PEKERTI garapan Wregas Bhanuteja diungkap belum pernah dimainkan sebelumnya. Karena selain sebagai aktivis dan musisi indie, Prilly lebih banyak berakting dengan sorot matanya.
“Kalau sering lihat film aku, pasti tahu aku ekspresif. Tapi di sini Kak Wregas ngasih tantangan untuk berakting lewat mata. Nggak perlu banyak bicara, nangis, hanya lewat mata. Ketika baca skripnya, pasti akan dialami oleh banyak orang yang punya sosial media. Ini kisah yang baik tentang bullying yang sering terjadi di sosial media,” tutur Prilly.
Quoted From Many Source